Sabtu, 19 Juni 2010

Klub sepakbola terburuk di dunia

Kehebatan sebuah klub sepakbola bisa dilihat dari rekor demi rekor yang ditorehkannya. Namun, apa yang ditoreehkan. Namun, apajadinya bila rekor yang tercipta justru merendahkan martabat.

Tanyakan hal tersebut pada Ibis Sport Club. Tim yang kini berlaga di lapis kedua liga regional Pemambucano (Brasil) ini layak disebut sebagai klub terburuk di Dunia.


Torehan ‘Rekor’ Ibis

• Sepanjang 60 pertandingan pertama. Ibis hanya mencetak 120 gol dan kemasukan 3700 kali(waduh gak pake kiper kali nih

• Tak pernah menang dalam 56 rangkaian pertandingan, termasuk 23 kekalahan beruntun pada awal 1980an.

• Kalah dalam semua laga pada 1980, termasuk kekalahan telak 0-15, 0-30 dan 0-40.

• Kemasukan 44 gol dalam empat pertandingan melawan Sport Recife pada 1978(busettt deh ampe 44

Rencana Perbaikan
Saat merayakan ulangtahun ke-70, manajemen klub mencanangkan tekad untuk bangkit. Rencana perbaikan yang akan dilakukan:

1. Pada akhir 2009 sudah memiliki komplek latihan yqng dibangun dengan biaya enam juta pound atau 94,5 miliar rupiah

2. Memiliki labih dari 20 ribu anggota sebelum akhir 2010.

3. Kembali ke Divisi satu Pemambucano pada 2010.

4. Promosi ke Seri C pada 2012.

5. Kembali ke Seri B pada 2014


Profil Klub :

Nama Lengkap : Ibis Sport Club

Berdiri : 15 November 1938

Stadion : Municipal de Paulista

Pendiri Klub : Osnildo Ramos

Presiden Klub : Omar Ramos

Manajer : Marcos Costa

Kompetisi : Seri-A-2 (lapis kedua liga regional Pemambucano)

Rekor Dunia Baru: Tanding Sepakbola selama 35 jam dg skor 333-293





Tim all stars adalah pemenangnya setelah pertandingan maraton selama 35 jam melawan Cambray FC di Cheltenham, Gloucestershire, inggris.


mereka memecahkan Guinness World Record untuk pertandingan terlama yg pernah dimainkan, rekor sebelummnya adalah 33 jam. para pemain yg berjumlah 36 orang berasal dari gereja terdekat, mereka merencanakan untuk bermain selama 40 jam, namun sayangnya hujan turun yg menyebabkan lapangan menjadi tidak aman lagi.

setiap tim beranggotakan 18 pemain, dan setiap pemain harus berada dilapangan selama 3 jam tiap waktunya. setiap 3 jam ada istirahat selama 5 menit untuk penggantian pemain. para pemain tidak diijinkan untuk meninggalkan lapangan, jadi mereka membuat tenda dipinggir lapangan.

mereka melakukannya untuk amal dan dana yg terkumpul akan disumbangkan kepada suatu yayasan di India.

sumber:dailymail.co.uk

Kompetisi Sepak Bola Tertua di Dunia


Piala FA adalah kompetisi domestik sepak bola di Inggris. Mulai dikompetisikan sejak tahun 1871-1872. Setelah 130 tahun lebih, Piala FA diikuti oleh 600 lebih klub, mulai dari klub Premiership hingga divisi amatiran.

Kompetisi pertama

Ketika pertama kali digelar pada musim 1871-1872, kompetisi ini hanya diikuti oleh 17 klub. Wanderers, klub yang didirikan oleh orang-orang sekolah negeri dan diperkuat pemain-pemain universitas, menjadi juara untuk pertama kalinya. Di final, mereka mengalahkan Kennington Oval, 1-0. Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 2.000 orang itu, gol kemenangan Wanderers dicetak Morton Betts.

Piala yang diangkat Betts dan kawan-kawan bentuknya jauh lebih kecil daripada yang sekarang. Piala itu dirancang dan dibuat oleh Messrs, Martin and Hall Co, dan berharga intrinsik hanya 20 poundsterling.

Tahun 1895, ketika Aston Villa menjuarai kompetisi ini, trofi ini hilang saat dipajang di sebuah tempat di Birmingham. Hingga sekarang, piala asli tersebut tak pernah ditemukan kembali.

Stadion Wembley

Sejak tahun 1923, final Piala FA digelar di Stadion Wembley. Stadion ini merupakan gagasan Duke of York, yang kelak menjadi Raja George VI. Stadion yang kemudian menjadi simbol sepak bola Inggris itu dibangun dengan total biaya 750.000 poundsterling.

Adalah Bolton Wanderers dan West Ham United, dua tim yang beruntung tampil untuk pertama kalinya di final di Wembley. Final ini kemudian tercatat dalam sejarah karena dihadiri sekitar 200.000 penonton, yang membeludak hingga ke pinggir lapangan.

Tahun 2001-2006, Stadion Wembley direnovasi sehingga final Piala FA dipindah ke Millenium Stadium, Cardiff. Sejak tahun 2007, Piala FA mulai diselenggarakan kembali ke Stadion Wembley yang sudah selesai direnovasi dan ditandai dengan dipakainya Stadion Wembley dalam partai final yang mempertemukan Chelsea dengan Manchester United.

Jika jumlah penonton di final Wembley 1923 dianggap yang terbesar, jumlah penonton tersedikit dicatat klub gurem Aldershot pada tahun 1986. Kala itu, di putaran ketiga, pertandingan melawan Oxford United hanya dihadiri oleh 2.034 orang. Namun, Aldershot yang datang dari Divisi IV sukses memukul Oxford yang berdivisi I dengan skor 3-0.

Rekor dan Final

Sepanjang sejarahnya, rekor gol terbanyak yang dicetak dalam satu pertandingan masih dipegang oleh Nottingham Forest. Rekor ini dicatat Forest pada musim 1890-1891 saat mengalahkan Clapton, 14-0.

Sementara itu, rekor rata-rata pemain tertua yang tampil di final dipegang oleh Arsenal. “The Gunners” menurunkan pemain yang rata-rata berusia 31 tahun pada starting eleven-nya, ketika mengalahkan Liverpool di final tahun 1950.

Sejauh ini, Manchester United boleh berbangga sebagai klub yang paling banyak menjadi jawara dengan koleksi 11 gelar.

Sejak final tahun 1872, ada 12 klub yang sukses tampil di partai puncak, namun tak pernah bisa memboyong piala ke markasnya. Mereka adalah Queens Park Glasgow, Bristol City, Birmingham, Leicester, Luton Town, Fulham, QPR, Brighton and Hove Albion, Watford, Crystal Palace, Middlesbrough, dan Milwall. Bahkan, Leicester mencatat empat kali tampil di final (tahun 1949, 1961, 1963, dan 1969), dan selalu pulang dengan tangan hampa.

Salah satu final yang menarik adalah 3 gol di masa injury time. Hali ini terjadi pada final tahun 1979 saat Arsenal mengalahkan Manchester United 3-2. Pada babak pertama Arsenal unggul 1-0, kemudian diperbesar menjadi 2-0 di pertengahan babak kedua. Namun dalam waktu 2 menit di penghujung babak kedua, Manchester United berhasil menyamai skor menjadi 2-2, sebelum gol dari Alan Sunderland semenit kemudian untuk membuat Arsenal menang.

Final tahun 2006, saat Liverpool menjungkalkan West Ham lewat adu penalti, dianggap sebagai salah satu final terbaik. Kala itu, Liverpool yang difavoritkan tertinggal lebih dulu sebelum pada masa injury time babak kedua Steven Gerrard menyamakan kedudukan. Namun “The Reds” kemudian bisa memaksakan skor imbang 3-3 dan akhirnya menang lewat adu penalti.

Pemenang Piala FA
11 – Manchester United
10 – Arsenal F.C.
8 – Tottenham Hotspur F.C.
7 – Liverpool F.C., Aston Villa F.C.
6 – Newcastle United F.C., Blackburn Rovers F.C.
5 – Everton F.C., West Bromwich Albion F.C., Wanderers F.C.
4 – Bolton Wanderers F.C., Manchester City F.C., Sheffield United F.C., Wolverhampton Wanderers F.C., Chelsea F.C.
3 – Sheffield Wednesday F.C., West Ham United F.C.
2 – Bury F.C., Nottingham Forest F.C., Old Etonians F.C., Preston North End F.C., Sunderland A.F.C., Portsmouth F.C.
1 – Barnsley F.C., Blackburn Olympic F.C., Blackpool F.C., Bradford City A.F.C., Burnley F.C., Cardiff City F.C., Charlton Athletic F.C., Clapham Rovers F.C., Coventry City F.C., Derby County F.C., Huddersfield Town F.C., Ipswich Town F.C., Leeds United F.C., Notts County F.C., Old Carthusians F.C., Oxford University F.C., Royal Engineers A.F.C., Southampton F.C., Wimbledon F.C.

Nama klub sepak bola terpanjang di dunia


Sebuah klub Sepakbola Bangkok University bernama Samosorn Maha Vittiyalai Krungthep Mahanakorn Boworn Rattanakosin Mahintara Yutthaya Mahadilok Phop Noparat Rajathani Burirom Udom Rajaniwet Mahasatharn Amorn Phimarn Avatarn Sathit Sakkatattiya Vishnukarm Prasit.


Klub tersebut memiliki 189 karakter dan mungkin sulit bagi kita unutuk mengingatnya. Namun bukan klub tersebut yang punya nama cukup panjang di dunia.


Masih dari Thailand sebuah klub Pro Liga di kota Bangkok, Bangkok Bravo.Namun dalam bahasa aslinya nama klub tersebut adalah Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit Bravo Association Football Club.

nama asli kota bangkok Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit

กรุงเทพมหานคร อมรรัตนโกสินทร์ มหินทรายุธยามหาดิลกภพ นพรัตน์ราชธานี บุรีรมย์อุดมราชนิเวศน์มหาสถาน อมรพิมานอวตารสถิต สักกะทัตติยะวิษณุกรรมประสิทธิ์


atau bisa disingkat Krung Thep aja gan, ya ibaratnya nama klubnya ya nama panjang kota itu, ditambahin Bravo Association Football Club aja..

artinya :

"Kota malaikat, kota besar, kota intan abadi, kota Dewa Indra yang tidak tergoyahkan, ibukota agung dunia yang dikaruniai sembilan batu permata berharga, kota kebahagiaan, penuh dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai surga dimana pemerintahan adalah reinkarnasi dewa-dewa, sebuah kota yang diberikan oleh Indra dan dibangun oleh Wisnu"

Wuihhh..., siapa yang mampu mengalahkan panjang nama klub sepakbola ini??

pemain sepakbola tertinggi di dunia!!!


Kristof van Hout - 2.08m - (6ft10)
Belgian Goalkeeper who plays for the Belgium Jupiler League club, Standard Liege.


Yang Changpeng - 2.05m - (6ft8½)
Chinese striker (pictured above) who currently plays for the club Three Gorges Kangtian in China. He had a one month trial with Bolton Wanderers in 2006.


Vanja Iveša - 2.05m - (6ft8½)
Croatian goalkeeper playing with Turkcell Super Lig club Eskişehirspor


Tor Hogne Aarøy - 2.04m - (6ft8)
Norwegian Striker who plays with Aalesund FK in the Norwegian Tippeligaen.


Øyvind Hoås - 2.03m - (6ft8)
The Norwegian striker plays in the second tier in Norway with Sarpsborg Sparta FK. He is also a former Norway U21 player and has been linked to Norwich City.

Kjell Petter Opheim (GK) 2.03m - (6ft8)
The Norwegian keeper plays for FC Lyn Oslo in the Norwegian Tippeligaen.

Even Iversen - 2.03m - (6ft8)
The 26 year old Norwegain Defender plays way up in the Arctic Circle with Norwegian Tippeligaen club, Bodø/Glimt.


Jan Koller - 2.02m - (6ft7½)
The Czech Striker is currently playing in Russia with Krylya Sovetov Samara after recent years at 1. FC Nuremberg, AS Monaco and Borussia Dortmund.


Nikola Žigić - 2.02m - (6ft7½)
Serbian striker who is currently playing for Valencia in Spain. Many clubs have reportedly gone after the big man, including Tottenham Hotspur, Fenerbahçe, Man City, Werder Bremen, Barcelona and Juventus.

Paolo Acerbis - 2.02m - (6ft7½)
Italian Goalkeeper currently playing with Grosseto in Serie B after a short spell with Livorno in Serie A.


Zeljko Kalac - 2.02m - (6ft7½)
Australian Goalkeeper who was up until last season, with AC Milan in Serie A. He now plays for recently promoted Kavala in the Greek Super League. Kalac made three appearances in 1996 for Leicester City in England while playing for current Aston Villa manager Martin O'Neill.


Stefan Maierhofer - 2.02 m (6ft7½)
Maierhofer is a striker currently with Wolverhampton Wanderers in the EPL after a successful time at Rapid Wien in the Austrian Bundesliga. In 2007, Stefan was with Bayern Munich but he only managed two sub appearances before moving on.

Lazar Jovisić - 2.02m (6ft7½)
The 20 year old Serbian goalkeeper transferred to CD Nacional in Portugal in 2008.


Kevin Vink - 2.02m (6ft7½)
The 25 year old Dutch Striker plays for RKC Waalwijk in the Netherlands


Jurgen Wevers - 2.02m (6ft7½)
Jurgen is a Goalkeeper who also plays for RKC Waalwijk in the Netherlands


Peter Crouch - 2.01m - (6ft7)
Random Fact: The Tottenham striker and his family moved to Singapore when he was 4 and lived there for a year. Early in his career he played for IFK Hässleholm in Sweden.


Dennis Lawrence - 2.01m - (6ft7)
After many years in England at Wrexham, Swansea City, and Crewe Alexandra, Dennis has moved back to his native Trinidad to play for San Juan Jabloteh.


Rob Jones - 2.01m - (6ft7)
English born Defender who recently transferred to Championship side, Scunthorpe United, after most recently playing for Hibernian in the Scottish Premier League.


Morike Sako - 2.01m (6ft7)
Sako is with 2.Bundesliga club FC St. Pauli in Germany after short stints in the lower divisions of England at Torquay United and Rochdale.


Stefan Postma - 2.01m - (6ft7)
Dutch Goalkeeper currently with AGOVV Apeldoorn in the Dutch Second Division. He had previous stints with Aston Villa and Wolves in England.


Ben Futcher - 2.01m - (6ft7)
The 27 year old Englishman made over 100 appearances for Lincoln City before moving around to various lower league clubs. He is current playing with League Two club Bury FC.

Bertrand Bossu - 2.01m - (6ft7)
The French-born keeper has played in the lower leagues in England for many years. He signed with Scottish club Aberdeen in 2008 and has signed with Crewe Alexandra for this season.

Robert Egbeta - 2.00m - (6ft7)
U20 Nigerian Defender who is playing with Dolphins F.C. (Port Harcourt) (I Think?) in the Nigerian Premier League


Lungisani Ndlela - 2.00m - (6ft7)
Ndlela is a South African International (9 caps) who plays in the South African Premier Soccer League with Moroka Swallows.


Marcin Krzywicki - 2.00 m - (6ft7)
Krzywicki recently move to Flota Świnoujście in Polish second division.


Jakub Dziółka - 2.00m - (6ft7)
The big defender plays with Polonia Bytom in Poland's Orange Ekstraklasa.


Adrian Rolko - 2.00m - (6ft7)
The 30 year old Central Defender plays with Czech Gambrinus Liga club FK Mlada Boleslav.

Sejarah Diving di dunia sepakbola

DUA dekade lalu, tidak banyak pemain yang berpikir untuk mengelabui wasit demi mendapat hadiah. Entah itu penalti, tendangan bebas, atau membuat pemain lawan dikartu merah. Tapi, sekarang, menjatuhkan diri alias diving untuk menipu wasit menjadi aksi yang umum dalam sebuah pertandingan.

Pemain yang dianggap sebagai "bapak diving" di pentas sepak bola modern adalah mantan kapten timnas Jerman Juergen Klinsmann. Aksinya di final Piala Dunia 1990, saat Jerman Barat menghadapi Argentina, tidak pernah bisa dilupakan. Bukan karena dia mencetak gol kemenangan Jerman, melainkan karena diving legendarisnya.

Pada partai puncak yang dihelat di Stadion Olimpico, Roma, tersebut, Argentina tampil prima. Soliditas lini belakang Tango -sebutan timnas Argentina- tak bisa ditembus Rudi Voeller dkk. Jerman pun frustrasi lantaran sampai menit ke-80 belum bisa mencetak gol. Sedangkan lawan tampak lebih siap melanjutkan pertandingan ke perpanjangan waktu, bahkan adu penalti.

Ketika keadaan makin genting, Klinsi -sapaan Klinsmann- mendapatkan bola di sisi kanan. Belum apa-apa, dia sudah dihadang salah seorang bek Tango Pedro Monzon. Klinsi yang cerdik (atau lebih pantas disebut licik) melihat kaki Monzon bergerak seperti hendak meneklingnya.

Klinsi yang saat itu masih berusia 26 tahun dan merumput di Inter Milan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kala kaki Monzon mengayun, dia tiba-tiba menjatuhkan diri sembari berteriak nyaring. Dia jatuh, lantas berguling tiga kali di tanah.

Wasit yang saat itu belum tahu banyak tentang teknik diving seketika mengganjar Monzon dengan kartu merah. Itu adalah kartu merah pertama yang dikeluarkan wasit dalam final Piala Dunia. Jerman jadi juara berkat penalti yang disarangkan Andreas Brehme. Setelah itu, Klinsi dianggap sebagai raja diving sedunia.

Mulai dekade lalu, diving menjadi marak di pertandingan-pertandingan internasional. Tapi, belakangan, pertandingan antarklub pun menjadi panggung penipuan pemain. Bahkan, pelakunya tidak hanya striker. Asal dalam keadaan menyerang, seluruh pemain berpeluang menjadi penipu.

Filippo dan Simone Inzaghi, Cristiano Ronaldo, serta Wayne Rooney adalah segelintir penerus Klinsi dalam hal mengelabui wasit. Namun, pesona Klinsi ternyata belum padam. Awal bulan ini, dia dipilih sebagai diver terbaik sepanjang masa oleh pembaca London Papers. Dia meraih suara 35 persen, mengungguli si anak muda Ronaldo.

"Saya tidak terkejut kalau Klinsi menduduki posisi teratas di polling itu. Bisa dibilang, dialah yang memopulerkan diving ke sepak bola modern. Apalagi, dia melakukannya dengan aksi teatrikal yang berlebihan," kata Nike Rostron-Pike, direktur halaman online Guardian. "Dialah pionir aksi treble roll (berguling tiga kali) yang sekarang marak dipraktikkan pemain-pemain muda," lanjutnya.

Kendati tidak punya satu aksi fenomenal, Inzaghi bersaudara juga cukup dikenal berkat aksi tipu-tipu. Dua orang itu, terutama Pippo, terlampau sering jatuh tidak wajar. Mantan defender Manchester United Jaap Stam termasuk salah seorang yang sangat membenci kakak beradik tersebut.

Dalam otobiografinya, Stam menyebut me*eka Teletubbies, tokoh boneka anak-anak yang gampang jatuh. "Mereka itu (Inzaghi bersaudara) tidak usah ditekling saja sudah jatuh sendiri," kata Stam sinis. Ironisnya, Stam pernah menjadi rekan setim mereka saat merumput di Lazio dan AC Milan.

Parahnya, kini diving menjadi semacam kebutuhan, rencana cadangan kalau skema serangan tidak berbuah gol. Bahkan, pemain dengan skill tinggi semacam Ronaldo pun tak ragu melakukannya. Kamera yang bisa memotret berbagai angle juga tidak mencegah mereka dari niat menipu demi meraih kemenangan. (na/aww)

sumber:http://www.jawapos.co.id/

Liga sepakbola terkecil di dunia

Kepulauan Scilly
Lokasi: Samudera Atlantik, 40 kilometer dari lepas pantai Inggris.
Jumlah Pulau Berpenghuni: Lima
Luas: 16,3 km persegi
Populasi: sekitar 2.100 jiwa
Kota Terbesar: Hugh TownLiga Sepakbola Kep. Scilly


Berdiri: sekitar 1920-an
Negara: United Kingdom (Inggris Raya)
Jumlah Tim: 2 (ya, hanya 2)
Peserta: Garrison Gunners dan Woolpack Wanderers
Piala Domestik: Wholesalers Cup dan Foredeck CupSejarah Liga


1920-an: Digelar Lyonnesse Inter-Island Cup, diikuti oleh wakil2 dari pulau St. Mary's, Tresco, St. Martins, Bryher, dan St. Agnes.
1950-an: Kontestan berkurang menjadi dua saja, yaitu Rangers dan Rovers
1984: Rangers berganti nama menjadi Garrison Gunners, sedangkan Rovers menjadi Woolpack Wanderers dan bertahan hingga sekarang.

Tentang Liga
* Selalu digelar di lapangan sepakbola Garrison di St. Mary's
* Kompetisi digelar tiap Minggu sebanyak 12 kali antara kedua tim.
* Usia pemain di atas 30 tahun karena para penduduk usia muda Kep. Scilly lebih banyak pergi ke pulau utama Inggris untuk melanjutkan kuliah / pendidikan akibat tidak adanya sekolah lanjutan.
* Digelar antara November hingga akhir Maret
* Anggota tim dibentuk oleh masing2 kapten kedua tim.

Sumber: BOLA, Wikipedia

Inilah Pesepak Bola Dunia dengan Nomor Punggung Tiga Digit

Secara umum dalam sejarah, dahulu para pesepakbola diwajibkan mengenakan nomor punggung mulai dari 1 sampai 22 yang dipakai urut berdasarkan dari pemain inti hingga ke pemain cadangan. Namun, seiring dengan perkembangan dan diberlakukannya aturan-aturan resmi tertulis dari delegasi sepakbola dunia, maka nomor-nomor punggung sekarang sudah dibebaskan dipilih sesuka hati oleh para pesepakbola mulai dari 1 sampai 99.

Lalu bagaimana jika ada nomor punggung yang dikenakan pesepakbola sampai melebihi angka 99 alias tiga digit? Pemandangan aneh dan sangat jarang tentunya kita jumpai di dunia persepakbolaan.

Belakangan bisa kita lihat di ajang kualifikasi Paiala Asia 2011. Adalah Dario Vidosic (nomor 101), Thomas Michael Oar (nomor 121) dan Matthew Allan Kemp (nomor 118) yang mengenakan jersey dengan nomor tiga digit angka. Para punggawa Australia ini mendapati sorotan khusus terutama di forum-forum sepakbola dan blog perihal nomor seragam yang dipakainya kala bermain di lapangan hijau. Dan salah satu dari mereka yaitu Thomas Michael Oar yang justru didapati mengenakan jersey tersebut saat menghadapi timnas Merah Putih yang pada saat itu tumbang 1-0 (03/03).



Jauh berbeda dari rekan-rekan lain setimnya yang mengenakan nomor punggung pada umumnya (1 sampai 99). Tak banyak pesepakbola yang punya inisiatif memakai nomor sampai tiga digit.

Bukan tidak beralasan kenapa mereka mengenakan nomor punggung tersebut. Konfederasi sepakbola Asia memperbolehkan skuad timnas yang berlaga di pentas kualifikasi piala asia 2011 memakai seragam nomor berapa saja sekalipun melebihi angka 100. yang penting tetap memakai nomor yang sama selama berjalannya kompetisi. Hasilnya, sebagian anak-anak besutan Peter Verbeek ada yang memilih mengenakan nomor sampai tiga angka.

Sebetulnya ini bukan kali pertama dalam sejarah yang mencuat di publik, sebelumnya juga ada banyak nama-nama yang menomori jersey mereka dengan nomor tiga digit.

Tahun 1996, Jessus Arellano mengenakan nomor 400 saat bermain untuk CF Monterrey dalam rangka memperingati 400 tahunan kota Monterrey, Meksiko. Masih dengan nomor yang sama, penjaga gawang dari salah satu klub Brasil, EC Goias, Harlei juga memakainya untuk pertandingan ke-400 nya bersama klub tersebut. Sama halnya dengan kiper dari klub Brasil lainnya, Santos FC, Fabio Costa dengan seragam bernomor 200 yang ia kenakan dalam bentuk aksi kebanggaannya melakoni partai ke-200 nya. Andreas Herzog mencatatkan dirinya sebagai pemegang rekor terbanyak caps International bersama timnas Australia dengan mengantongi 100 caps lantas mengapresiasikannya dengan mengenakan nomor punggung 100. Ada lagi penyerang Uruguay, Ruben Sosa yang memakai nomor 100 guna memperingati ulang tahun klubnya, Club Nacional de Football, 14 Mei 1999.

Dan inilah nomor punggung paling besar yang pernah ada dalam sepanjang sejarah sepakbola profesional yang dicatatkan oleh kiper Sao Paolo dan timnas Brasil, Rogerio Ceni dengan nomor 618. Nomor tersebut terpampang di punggungnya dalam perayaan penampilan ke-618 nya bersama klubnya, Sao Paolo sekaligus menorehkan sejarah untuk klubnya sebagai pemain dengan pemegang caps terbanyak pada 14 juli 2005.

Sejatinya, nomor punggung memang merupakan sebuah idenstitas yang melekat kuat dan melambangkan citra pemain pada diri mereka masing-masing. Sebutlah nama-nama top dunia yang pernah menapakkan kaki di Old Trafford yaitu George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, Cristiano Ronaldo, hingga Michael Owen yang populer dengan nomor 7. Pemain terbaik FIFA tiga kali, Ronaldo sampai memiliki julukan khas R9 karena kerap kali mengenakan nomor 9. Sampai pada sebuah kenangan tertinggi yang didedikasikan dalam bentuk keabadian sehingga penerusnya tidak boleh ada yang mengenakan, seperti nomor 3 yang dimiliki Full Back Inter Milan, Giachinto Facchetti dan nomor 6 kepunyaan Franco Baresi dari AC Milan.


Nomor-nomor punggung yang menghiasi jersey pesepakbola sejatinya memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya dan akan terekam dalam memori penggemar bola dengan bersifat sejarah.

Masa depan sepakbola tidak ada yang tahu. Mungkin saja 5-10 tahun atau bahkan puluhan tahun ke depan, nomor-nomor punggung pesepakbola kembali mengalami revolusi. Siapa yang tahu? meskipun demikian, fenomena nomor punggung dengan tiga digit termasuk nomor-nomor punggung yang lazim dikenakan oleh pesepakbola, tetap menjadi sebuah "identitas" pemiliknya. (bola.net)

Sejarah Peluit Sepak Bola di Dunia




Inilah Sejarah Peluit Sepak Bola di Dunia - Dulu, sepak bola dimainkan tanpa peraturan yang ketat. Setelah banyak peraturan dipakai, barulah sepak bola memakai seorang wasit. Namun, wasit sering kesulitan memberi tanda ketika terjadi pelanggaran.
Maka, muncullah ide memakai peluit. Pertandingan sepak bola pertama yang memakai peluit terjadi di Notthingham pada 1878. Jenis peluitnya masih sederhana.

Baru pada 1884, warga Birmingham, Joseph Hudson, menemukan peluit yang lebih nyaring dan mudah dibunyikan dan diberi nama "Acme Thunderer". Jenis peluit itu yang bertahan sampai sekarang. Model bisa berubah, tapi konstruksi dan desain dasar peluit yang dipakai sepak bola saat ini tak jauh berbeda dengan peluit yang ditemukan Hudson.

Sejak dibuat tahun 1884, peluit itu memang terkenal. Hudson sendiri akhirnya terus memproduksi peluit tersebut. Pemakainya tak hanya di sepak bola, tapi juga kepolisian, transportasi kapal, sampai untuk musik reggae.

Hudson sendiri akhirnya mendirikan pabrik peluit itu di Birmingham. Hingga sekarang, sudah hampir 200 juta peluit yang diproduksi pabrik tinggalan Hudson tersebut dan telah dipakai di banyak keperluan, utamanya sepak bola. Berikut beberapa model peluit yang diproduksi Hudson & Co.

Jenis peluit pertama yang kemudian menjadi pakem sebagai peluit sepak bola.

Acme Thunderer Version Two (1920)


Desainnya tetap sama, cumua ukuran peluit agak kecil. Selain itu, suaranya lebih bagus dan keras. Mudah ditiup dan cocok untuk wasit sepak bola.

Model No. 60 1/2 (1923)

Peluit ini didesain untuk suasana pertandingan yang penontonnya banyak. Dengan demikian, suaranya tak kalah oleh gelegar sorak-sorai. Peluit ini diyakini pertama kali dipakai di final Piala Wembley pada 1923.

Pro-Soccer Whistle (1930)

Ini peluit yang lebih kuat dan bisa terdengar sampai ke pojok-pojok stadion, meski stadion penuh sesak oleh penonton, dengan teriakan-teriakan yang membahana. Peluit ini diproduksi Hudson & Co pada 1988 dan digunakan di Piala Dunia, Liga Champions, Piala UEFA, dan kompetisi di banyak negara.

Daftar suporter sepak bola paling fanatik di dunia versi Firma sport marketing Inggris Initiative Futures Sports+Entertainment

Banyak yang bilang kalau supporter adalah pemain ke 12 dalam suatu tim Sepak bola. Hal ini memang bukan tanpa alasan, karna supporter adalah elemen yang selalu memberikan suntikan semangat dan motivasi bagi para pemain yang sedang berlaga. Oleh karna itu maka tak heran jika kemenangan suatu tim biasanya lebih banyak diraih di kandang sendiri.

Para supporter sepak bola itu sangat total dalam mendukung tim kesayangan mereka, bahkan tak jarang ada yang sampai mau berkorban nyawa hanya untuk mendukung tim kesayanganya. hampir semua supporter di seluruh dunia ini pasti mempunyai rasa loyal dan fanatik, tapi tahukah kamu supporter dari negara manakah yang mendapat predikat sebagai supporter sepak bola paling fanatik?

berikut adalah daftar 10 supporter sepak bola paling fanatik di Dunia versi Firma sport marketing Inggris Initiative Futures Sports+Entertainment.


berikut adalah daftar 10 supporter sepak bola paling fanatik di Dunia (urutan dari yang terbawah):

10. Jerman


Salah satu negara dengan sepak bola yang maju ini mempunyai banyak supporter yang sangat fanatik. Banyak supporter yang rela untuk berpetualang berkeliling negara jerman hanya untuk mengikuti tour musiman tim idola mereka. tingkat loyalitas mereka sangat tinggi, bahkan presentase rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 85%. basis supporter fanatik Jerman adalah Bayern Munich dan Hertha Berlin.

9. Jepang

Semenjak sukses menyelenggarakan piala dunia 2002, animo masyarakat pada pertandingan sepakbola di jepang meningkat tajam. hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan rata-rata kepadatan stadion dari 80% menjadi 86,6%. Supporter jepang yang paling dikenal fanatik adalah supporter tim Gamba Osaka, mereka terkenal sebagai supporter yang berani mati demi untuk mendukung super Gamba.

8. Spanyol


Sebagai satu dari tiga negara utama sepak bola eropa, spanyol mempunyai tim-tim yang tangguh dan berkualitas, rivalitas yang tinggi antar tim juga berimbas pada makin meningkatnya tingkat loyalitas antar supporter tim. rata-rata kepadatan stadion di spanyol mencapai 87%. basis supporter fanatik di spanyol adalah valencia, Barcelona, Real Madrid, dan atletico Madrid.

7. Belanda


Gaya sepak boal Total Football yang diterapkan di Belanda ternyata juga diimbangi dengan dukungan dukungan supporter sepakbola belanda yang sangat Total. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata kepadatan stadion yang mencapai 89%. dan Basis supporter fanatiknya adalah Ajax Amsterdam.

6. Meksiko


Salah satu kekuatan sepakbola benua amerika ini memang dikenal mempunyai banyak supporter fanatik. dan salah satu yang unk dari mereka adalah mereka selalu menampakkan identitas ke-Mexico-annya dalam mendukung tim kesayangan mereka. rata-rata kepadatan stadion mencapai 90%. Basis supporter fanatiknya adalah Chivas Guadalajara.

5. Italia

Di Italia, fanatisme supporter memang sangat tinggi. supporter italia dikenal sebagai supporter yang keras, bahkan hampir tiap klub mempunyai supporter garis keras (ULTRAS), yang biasanya selalu total dalam mendukung tim. rata-rata kepadatan stadionpun mencapai 93%. basis supporter fanatiknya adalah Roma, Juventus, serta Milan dan Inter Milan.

4. Brazil


Negara yang dikenal sebagai pemasok pemain sepakbola terbesar di Dunia ini adalah salah satu negara yang mempunyai supporter sepakbola yang fanatik. sudah tak terhitung berapa nyawa yang melayang karna tawuran antar supporter di liga Brazil. supporter Brazil dikenal sangat loyal pada tim. rata-rata kepadatan Stadion bahkan bisa mencapai 93%. Basis supporter fanatiknya adalah Sao Paolo FC.

3. Indonesia


Boleh dibilang, inilah salah satu negara yang paling banyak menelan korban tawuran antar supporter di liga sepakbola. Rasa fanatisme yang berlebihan ini kadang justru berdampak negatif. Bahkan Franz Beckenbauer pun sampai kaget setelah melihat video tawuran supporter Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai supporter terloyal. Dan hal itu dibuktikan dengan tingginya angka rata-rata kepadatan stadion di indonesia yang bisa mencapai 96 %. Basis supporter fanatik Indonesia adalah Persebaya, Persib, PSIS, Persipura, dan PSIM.

2. Argentina


Loyalitas supporter Argentina dalam mendukung tim idola mereka memang tak perlu diragukan lagi. para supporter sudah menganggap kemenangan tim sebagai harga mati. maka tak heran jika mereka selalu total dalam mendukung tim mereka untuk memperoleh kemenangan. sama seperti Indonesia, di Argentina juga banyak terjadi perkelahian antar supporter yang menyebebkan korban jiwa. Tingkat rata-rata kepadatan stadion bise mencapai 97%. Basis suporter fanatiknya adalah River Plate dan Boca Junior.

1. Inggris


Tak dapat dipungkiri lagi, Inggris lah negara dengan suporter paling fanatik di Dunia. para Supporter tak henti-hentinya menyanyikan lagu kebangsaan tim mereka sepanjang 90 menit untuk mendukung tim mereka. Bahkan di tingkat negara, Hooligan Inggris juga dikenal sebagai supporter paling fanatik. rata-rata kepadatan stadion bisa mencapai 99%. Dan basis supporter fanatik di Inggris adalah Liverpool dan Manchester United.

Indonesia Menempati Posisi ke 3 didunia,padahal apabila dilihat dari segi prestasi sepakbola ,indonesia sangatlah minim,jangankan berharap timnas main di piala dunia,level asia tenggara saja indonesia kesulitan. tetapi untuk masalah supporter,indonesia tidak berhenti-hentinya memberikan dukungan... gak kebayang apabila indonesia bisa bermain di level piala dunia,ada berapa banyak suporter indonesia yang bakal memenuhi stadion dengan yel-yel yang kreatif ..

KONSPIRASI DUNIA SEPAK BOLA

Revolusi Napoli era Diego Maradona


Ketika Maradona dikontrak Napoli di musim 1984-85 dengan harga 13 juta dollar AS (sekitar Rp153 miliar), kelompok mafia asal Napoli, Camora, diduga ikut andil dalam proses transfernya. Mereka menyediakan sebagian dari dana transfer guna mengambil pemain yang saat itu berusia 24 tahun dari Barcelona.

Tak lama setelah bergabung dengan Napoli, pemain asal Argentina pun dekat dengan klan Camora, yakni keluarga Guillanos. Ketika Napoli menjuarai Serie-A pada musim 1986-87, keluarga Guillanos membiayai seluruh pesta perayaan yang digelar di jalan-jalan Kota Napoli. "Tak lama sesudah menghadiahkan Napoli sebuah penalti kontroversial, seorang wasit langsung mengganti mobil Flat-nya dengan sebuah mobil Mercedez," kata seorang pemain sepak bola yang tak disebutkan namanya melalui La Gazzetta Dello Sport.

Suara sumbang juga muncul dari seorang pakar statistik sepak bola Italia. Menurutnya, selama musim 1986-87, para klub rival Napoli setidaknya tak diberikan 10 penalti yang seharusnya diberikan para wasit. Sebuah kabar lain menyebutkan kalau Maradona diduga sudah memberikan berbagai hadiah kepada seorang wasit yang sudah memenangkan pertandingan Napoli. Dia mengunjungi di ruangan wasit dan memberikan rokok asli Kuba dan menandatangani kostum sepak bola sebagai hadiah bagi anak-anak wasit tersebut.

Arsenal membuat Tottenham Hotspurs terdegradasi di musim 1927-28


Sir Henry Norris, kedua dari kanan.

Persaiangan antara Arsenal dan Tottenham ternyata sudah dimulai pada 1920-an. Saat itu chairman Arsenal, Sir HEnry Norris diduga sudah menyuap Chairman Football League, John Mckenna guna mempromosikan timnya ke divisi utama. Padahal saat itu, Arsenal hanya finis di posisi kelima divisi dua. Dan, di saat yang sama The Spurs malah terdegradasi ke divisi dua.

Norris sepertinya belum puas menjungkalkan rival sekotanya itu. Di musim 1927-28, dia melakukannya sekali lagi. Meski tak lagi berstatus sebagai chairman, dia memnita Arsenal untuk membiarkan Porstmouth memenangkan laga. The Pompeys menang 2-0. Hasil yang sangat mengejutkan. Dengan kemenangan itu, Tottenham yang bersaing dengan Porstmouth pun harus rela terdegradasi sekali lagi. Padahal kalau saja Arsenal berhasil menahan seri Portsmouth, maka Tottenham akan tetap berada di divisi utama. Dua pekan kemudian, semua anggota tim Arsenal menerima hadiah yang disebut-sebut berasal dari Norris.

Setahun kemudian, sebuah panel FA meminta penjelasan Norris terhadap dugaan pengaturan skot itu. Menurur juru bicaranya, Norris sangat tersinggung dengan tuduhan itu. Sebagai hasilnya, FA melarang Norris untuk terlibat di dunia sepak bola seumur hidupnya.



Sumber : Tabloid SOCCER http://sportzoonerz.blogspot.com/

Sejarah Viking Persib Club

Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club, maka para Vikers (anggotanya) akan selalu bercermin pada perjalanan Persib Bandung dalam mengarungi Samudra kompetisi sepakbola Indonesia, baik pada saat Kompetisi Perserikatan maupun pada saat Liga Indonesia. Berawal dari perjalanan prestasi “Sang Maung Bandung” yang begitu membanggakan dan menggetarkan dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya pada dekade 1985 hingga dekade 1995, dimana Persib mampu memberikan suatu kebanggaan kepada para pencintanya, dengan tampil lima kali berturut-turut pada partai final Piala Presiden (Perserikatan kala itu), dan tiga kali diantaranya Persib berhasil tampil sebagai “Kampioen”, yang kemudian berlanjut dengan merebut gelar “Juara” untuk pertama kalinya pada kompetisi format baru, yaitu Liga Indonesia. “Totalitas” yang telah diberikan oleh Persib kepada para pencintanya, kemudian dijawab kembali dengan “Totalitas” oleh sekelompok Pendukung Fanatik Persib yang kala itu sering menempati Tribun Selatan Stadion Siliwangi. Tercetuslah ide untuk membentuk sebuah kelompok Bobotoh demi melestarikan dan menjaga kebesaran nama Persib, disamping untuk menyatukan aspirasi serta kesamaan rasa cinta kepada “Sang Idola” Persib Bandung.
Melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama ….. VIKING PERSIB CLUB. Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club.
Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk.
Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I -- tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya.
Perjalanan waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan, serta kesamaan rasa cinta yang telah terbina, pada akhirnya telah menjadikan Viking Persib Club sanggup bertahan hingga saat ini, bahkan semakin berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah nusantara.
Idealisme Viking Persib Club
Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.
Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.
Keanggotaan Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga ataupun geng”
Viking Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, …… intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB.
Pada saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib, hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.
Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima --- Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja, karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, …… kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini.

Sejarah Persib Bandung

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.

5 CEVENINI BERSAUDARA

Mungkin Bagi para 1NTERISTI disini, namanya sangat terdengar janggal, aneh, bin asing. Tapi percayalah apa yang saya sampaikan bukanlah omong besar mengenai sebuah fakta mengejutkan mengenai La Grande 1NTER yang kita cintai.

Ada yang tahu mengenai Robert Kovac & Niko Kovac? Bagaimana dengan Eddy Baggio & Roberto Baggio? Bagaimana pula dengan Massimiliano Vieri & Christian Vieri? Lalu juga dengan Simeone Inzaghi & Filipo Inzaghi. Yup, persamaannya adalah mereka adalah kakak beradik. Sayangnya diantara nama yang saya sebutkan disini hanya Robert Kovac & Niko Kovac saja pernah bermain bersama di 1 team sepakbola yang sama.

Akan tetapi jika kita telaah lebih jauh, pemain dengan 2 saudara yang pernah bermain sepakbola saya rasa akan sangat biasa sekali. Lalu bagaimana jika jumlahnya mencapai 5 orang bersaudara bermain dalam 1 team yang sama? Apakah ada yang pernah tahu? Sangat bisa dimaklumi jika para 1NTERISTI semua tak ada yang pernah mengetahuinya jika 1NTER yang kita cintai ini pernah memiliki 5 pemain bersaudara & pernah dimainkan bersamaan dalam 1 pertandingan...

Ada yang tahu? Saya rasa ada beberapa senior kita yang mengetahui fakta ini. Tapi siapakah mereka yang membuat 1NTER tercantum dalam Buku Sejarah Sepakbola Dunia. Baik itu FIFA, UEFA, FIGC & bahkan RSSSF! bahkan hingga kini pencapaian 1NTER belum pernah terpecahkan sekarang. Bisa dibilang hanya 1NTER yang punya... Sip deh...

Inilah Mereka:

Aldo Cevenini



Atau dalam daftar pemain 1NTER sering ditulis dengan nama Cevenini I. Kelahiran Arona (NO) 8 November 1889. Catatan Penampilan/Gol di 1NTER sebagai Gelandang: 91/ 46 gol.

Mario Cevenini

Atau dalam daftar pemain 1NTER sering ditulis dengan nama Cevenini II. Kelahiran Chiavari (GE) 27 juli 1891. Catatan Penampilan/Gol di 1NTER sebagai Bek: 39/ 1 gol.

Luigi Cevenini


Atau dalam daftar pemain 1NTER sering ditulis dengan nama Cevenini III. Kelahiran Milano 13 Maret 1895. Catatan Penampilan/Gol di 1NTER sebagai Penyerang: 190/ 158 gol.

Cesare Cevenini



Atau dalam daftar pemain 1NTER sering ditulis dengan nama Cevenini IV. Kelahiran Milano 18 Juli 1899. Catatan Penampilan/Gol di 1NTER sebagai Bek: 12/ 3 gol.

Carlo Cevenini


Atau dalam daftar pemain 1NTER sering ditulis dengan nama Cevenini V. Kelahiran Milano 8 Maret 1901. Catatan Penampilan/Gol di 1NTER sebagai Penyerang: 16/ 15 gol